Iseng iseng berhadiah nih bos, ada info biar motor kenceng tapi tetep hemat. pascok buat yang kena kanker (kantong kering


)
TIPS MOTOR KENCANG TAPI HEMAT
Membaca judul di atas rasanya tidak mungkin terjadi karena bertolak
belakang adanya. Tetapi di kenyataannya hal tersebut terjadi. Nah agar
anda tidak penasaran maka berikut tips-tipsnya.
Seperti biasa yang jadi kelinci percobaan adalah motor kesayangan yaitu
Honda CS1. Maklumlah bos, motornya hanya itu doang, Tidak seperti sebuah
tabloid otomotif terkemuka yang bisa mempraktekan untuk beberapa macam
merk/brand terkenal yang lainnya. Tapi dari hasil tersebut mungkin kalau
dianalogikan dengan motor anda bisa jadi atau mungkin saja hasilnya
mirip atau mungkin lebih baik lagi.
Motor sesuai pabrikan dengan spesifikan kompresi 10.7 :1 diisi pertamax.
Mengapa pertamax kok bukan premium biasa ? Anda tentunya tahu bahwa
dengan kompresi yang begitu tinggi maka minimal dia harus menenggak
pertamax atau kalau mau bagus lagi pertamax plus. Konsumsi BBM adalah
rata-rata 40 Km/Liter pertamax dengan bobot pengendara 54 Kg. Jadi
bagaimana jika berat badan lebih besar ? Sudah barang tentu lebih kecil
hasilnya. Dari forum HCST ada seorang brother dengan bobot 78 Kg,
menggunakan pertamax plus didapat konsumsi BBM 38 Km/Liter. Nah dari
sana bisa menjadi bukti bahwa berat badan pengendara berbanding terbalik
dengan konsumsi BBM-nya. Semua metode pengukuran BBM seperti postingan
pernah diulas dahulu.
OK, kita mulai tips pertama,
• Pergunakan Olie Encer, Penggunaan olie encer standar AHM brand Federal
Prime Red 1 Liter. Didapat penghematan 10%, tepatnya dari yang
standarnya 40Km/Liter melonjak jadi 45Km/Liter. Hanya saja ada efek
sampingnya, mesin motor jadi cepat panas dan setelah jalan sejauh 600Km
suara mesin terdengar kasar. Akhirnya diganti olie Motul 20W50 sekalian
diisi nano energizer ke motor.
• Pergunakan CDI aftermarket. Dari berbagai komparasi CDI aftermarket
disebutkan penghematan BBM yang lumayan signifikan. Akhirnya pilihan
jatuh ke produk BRT dengan alasan penghematan hingga 20% di paking
barangnya dalam kondisi setelah olie di motor berjalan 200Km. Selain itu
alasan yang lain karena kualitas yang bagus dan sudah terbukti di ajang
balap road race. Alasan yang lain adalah menggunakan standar koil dari
pabrikan, sehingga lebih hemat biaya. Setelah terpasang, didapat
rata-rata konsumsi BBM menjadi 51 Km/Liter. Dengan perincian pertama
3.01L = 159 Km dan kedua 2.18L = 110 Km. Total konsumsi BBM = 269 Km :
5.19Liter = 51,8 Km/Liter.
• Pergunakan busi Iridium, Engine Reconditioner & Booster Accu.
Tahap selanjutnya berdasarkan data seorang brother di HCST dengan
menggunakan busi iridium dalam kondisi touring luar kota di dapatkan
konsumsi BBM 60Km/Liter. Ternyata spidometer sudah menunjukan lebih
besar dari 5000Km. Nah saatnya mencoba busi iridium di motor kesayangan.
Setelah puyeng mencari itu busi di Cibubur nggak ada, langsung tancap
gas ke Otista di toko langganan. Setelah ditebus 90 Ribu sebuah,
terpasanglah sang busi baru plus ditambah sebuah capacitor sebesar
10.000 mikro Farad. Setelah dicoba beberapa hari akhirnya didapat
rata-rata konsumsi BBM adalah 64 Km/Liter. Hasil yang cukup
mencengangkan. Tapi itulah kenyataannya dalam kondisi oli mesin masih
baru. Perinciannya adalah berikut : Pengisian pertama 3.06 L = 194 Km,
Pengisian kedua 3.2L = 201 Km dan Pengisian ketiga 2.6 L = 173 Km. Total
Konsumsi BBM = 568 Km/8.86Liter = 64 Km/Liter. Dengan catatan motor
berjalan di kecepatan maksimum 75KPJ dan selalu pindah gigi di RPM
4500~5500. Hasil yang cukup mencengangkan untuk ukuran route dalam kota
antara Jakarta-Cikarang via Kalimalang. Di akhir pengisian BBM yang
ketiga pernah dicoba digeber pada kecepatan > 80KPJ motor sering
terasa brebet, kemungkinan campuran bensin yang memang diseting kering
atau miskin.
• Rutin check mesin anda ke bengkel dan optimalkan system pengapian pada
level busi Merah bata/Coklat. Akhirnya motor dibawa ke bengkel untuk
servise rutin per 2000Km, dan setting dirubah menjadi lebih kaya dengan
tujuan putaran atas agar tidak brebet/endut-endutan. Akhirnya konsumsi
bbm turun lagi ke kisaran 50~54Km/Liternya.
Analisa Break Even Point :
Harga CDI Neo Dualband : Rp. 440.000,-
Denso Iridium IU24 : Rp. 90.000,-
Capacitor : Rp, 23.000,-
Nano Energizer : Rp. 70.000,-
Total : Rp. 623.000,-
Biaya Km/Liter (Sebelum) = 5500/40 = Rp. 137.5/Km
Biaya Km/Liter (Sesudah) = 5500/50 = Rp. 110/Km
Penghematan = 137.5 – 110 = Rp. 27,5/Km
Rata-rata Jalan perhari = 40 Km
Penghematan perhari = 40 x 27.5 = Rp. 1.100,-
BEP = 623.000 : 1.100 = 566.36 Hari atau kira-kira 2 tahun.
credits to : http://ekojuwono.wordpress.com/2009/06/30/tips-motor-hemat-dan-kencang/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar